/
/
Sinopsis Film Einstein and Eddington: Kisah Pembuktian Teori Einstein
ENTERTAIMENT

Sinopsis Film Einstein and Eddington: Kisah Pembuktian Teori Einstein

Sinopsis Film Einstein and Eddington

808 News – Einstein and Eddington mengisahkan dua orang ilmuwan yang punya kontribusi saling terkait. Albert Einstein, fisikawan asal Jerman yang berhasil menemukan teori relativitas yang ternyata juga melibatkan orang lain yang ternyata memengaruhi Einstein.

Dialah Sir Sir Arthur Stanley Eddington, fisikawan Inggris. Film ini menampilkan kedua sosok tersebut sebagai jalinan persahabatan sekaligus sebagai rival dalam ilmu pengetahuan.

Simak sinopsis film biografi ilmuwan terbaik, Einstein and Eddington berikut ini.

Baca Juga: Sinopsis Film Creation: Kisah Ilmuwan Charles Darwin

Sinopsis Film Einstein and Eddington

Sinopsis Film Einstein and Eddington

Bermula di sebuah hari di pelataran Cambrigde pada 1914, di mana saat itu terjadi perbincangan antara Sir Oliver dengan Sir Arthur Eddington. Kala itu Sir Oliver menginstruksikan Eddington untuk mempelajari penelitian Einstein dan mengkaji keterhubungannya dan/atau perbedaannya dengan ide-ide dasar perumusan hukum-hukum Newton. Hasil kajiannya itu harus dipresentasikan di hadapan fisikawan lain di Cambridge.

Kini, di hadapan seorang fisikawan kepala astronomi Cambridge itu terhampar sebuah makalah yang berjudul “Zur Elektrodynamik bewegter Körper” (dalam bahasa inggris: On the Electrodynamics of Moving Bodies) buah karya fisikawan teori Albert Einstein. Sebuah makalah tanpa references, tanpa acknowledgement. Sebuah makalah yang seolah nampak sebagai permainan matematika semata, tanpa bisa dihubungkan, alih-alih dibuktikan dalam kehidupan nyata.

Demikianlah selanjutnya, 29 Mei 1919, ekspedisi ilmuwan Inggris yang dipimpin oleh Sir Arthur Eddington mengamati gerhana matahari total di Pulau Principe, Afrika. Tujuannya hanya satu, membuktikan apakah Newton atau Einstein yang benar.

Baca Juga: Sinopsis dan Daftar Pemain Film A Beautiful Mind: Kisah Matematikawan Brilian John Nash

Namun kita kembali lagi sejenak pada tahun 1914, yaitu ketika terjadi Perang Dunia I, Sir Oliver Lodge menunjuk Arthur Eddington sebagai kepala penelitian astronomi di Cambridge. Eddington adalah pengukur terbaik di Inggris saat itu. Misi yang diemban Eddington adalah membuktikan bahwa teori Einstein, seorang ilmuwan Jerman, salah dan dunia tetap berpegang pada prinsip Newton tentang gravitasi dan alam semesta.

Sedangkan di Swiss, Einstein ditawari Max Planck untuk kembali ke Jerman dan mengabdi di Prussian Academy of Sciences. Dengan iming-iming dana penelitian yang tidak terbatas untuk membuktikan teorinya, Einstein pergi ke Jerman meninggalkan istri dan anaknya.

Eddington yang mempelajari tulisan-tulisan Einstein merasa terkesan dengan teori baru yang diberikannya. Namun, karena ketegangan masa perang. Eddington mulai kesulitan mendapatkan jurnal-jurnal yang ditulis Einstein, hingga dia memutuskan untuk langsung menulis surat kepadanya. Diskusi dua ilmuwan ini berlanjut lewat surat menyurat. Hingga terjadi insiden di Ypres dimana tentara Jerman menggunakan gas klorin yang membunuh ribuan tentara Inggris, termasuk William, ‘teman dekat’ Eddington. Hubungan kedua Negara benar-benar terputus.

Einstein memprotes keras aksi itu hingga akhirnya dia dikeluarkan dari Prussian Academy. Tenggelam dalam keputusasaan dalam membuktikan teorinya, Einstein jatuh sakit. Sementara Eddington mulai meragukan keberadaan Tuhan gara-gara William tewas. Ketika akhirnya Einstein bisa memecahkan teorinya, dia berkirim surat pada Eddington. Eddington, dibantu temannya Dyson, membujuk Sir Oliver untuk mendanai penelitiannya.

Dan akhirnya, Teori Relativitas Einstein berhasil dibuktikan Eddington dengan membandingkan foto posisi bintang-bintang pada saat terjadi gerhana matahari dengan posisi bintang-bintang biasanya. Einstein dengan teori relativitasnya menjadi salah satu ilmuwan yang terkenal, tapi, sayangnya, Eddington tidak.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Reddit
Email

rifqi-rihza-rahman

Penulis lepas yang pas-pasan

Tinggalkan Balasan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *